Kota beribu senyuman, itulah julukan untuk kota Pangkalpinang. Pertama kali menginjak ke kota pangkalpinang, kita disuguhkan dengan ornamen gaya cina-melayu di setiap sudut kota. Untuk saya yang berimajinatif tinggi, saya mengumpakan kota pangkalpinang sesosok wanita separuh baya yang berusaha menerobos era globalisasi sehingga terlihat lebih bergaya milinealis dan modis. Waaahhh…
Tak hanya julukan Kota beribu senyuman, secara nyata masyarakat di kota pangkalpinang sangat lah ramah tamah serta penuh dengan canda. Kerukunan umat beragama dengan berbagai etnis pun terjaga. Sungguh hal yang langkah kita temui saat ini.
Kota Pangkalpinang adalah salah satu kota di Indonesia yang merupakan bagian dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan sekaligus merupakan ibu kota Provinsi. Secara astronomis, Kota Pangkalpinang terletak antara 20,4’ sampai dengan 20,10’ Lintang Selatan dan antara 106,04’ sampai dengan 106,07’ Bujur Timur.Secara etimologi, kata “Pangkalpinang” berasal dari dua kata yaitu Pangkal atau Pengkal dan Pinang. Kata Pengkal atau Pangkal, dalam bahasa Melayu Bangka diartikan sebagai pusat atau awal mulanya. Sebagai pusat pengumpulan timah, kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal atau perahu dan pusat segala aktifitas dan berbagai aktivitas dimulai. Sedangkan kata Pinang, berasal dari pohon Pinang, yakni sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian Timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan banyak orang.(wikipedia)
Dengan penduduk berjumlah 233.272 jiwa, Kota pangkalpinang termasuk kota yang mampu merangkul masyarakat untuk menjadi masyarakat mandiri dengan mengelola hasil alam di Bangka Belitung. Contohnya di bidang pariwisata dan kuliner. Dari tahun ke tahun perkembangan kota pangkalpinang di bidang kuliner dan wisata sangat signifikan sekali, yang berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat serta infrastruktur kota pangkalpinang sendiri.
Bicara tentang kuliner, tak usah di ragukan lagi. Di kota manis ini banyak kita temukan sajian yang manis manis pula. Pertama yang saya coba adalah martabak bangka, wuih..bertekstur lembut dengn butter dan taburan wijen memanjakan lidah, di temani dengan segelas Liang teh manis hangat. Adapula lapis legit yang mampu menggigit rasa, membuat saya ingin membungkusnya unuk cemilan esok hari.
Berpindah rasa ke yang asin gurih, ada otak-otak berbagai jenis yang direbus atau digoreng. Dengan letak kota di kepulauan sangat lah mudah masyarakat mendapatkan ikan segar yang bisa diolah menjadi otak otak atau mpek-mpek, bahkan dari talas dan singkong pun bisa di olah menjadi otak-otak tentunya dengan campuran ikan pula.
Di sore hari, menu kuliner apa saja ada di lapangam merdeka kota pagkalpinang. Terletak di depan rumah Walikota pangkalpinang, lapangan merdeka mampu menjadi wadah masyarakat untuk ajang kuliner bersama keluarga atau sekedar bermain bersama si kecil. Bola-bola warna serta lampu-lampu memeprcantik disepanjang jalan taman wihelmina, dengan suasana yang adem karena merupakan sudut hijau di kota ini.
Oh iya..di Kota pangkalpinang sendiri banyak kita jumpai bangunan-bangunan kuno peninggalan belanda yang memang sengaja di jaga heritage nya oleh pemerintah di sini. Rumah residen yang sekarang di tempati oleh walikota merupakan salah satu bangunan yang masih terjaga dengan baik, selain itu ada juga Masjid Jamik, museum timah, Gereja GBIP Maranatha, Gereja Kathedral Santo Yosef, Tamansari (Wilhelmina Park), Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang/R.S. Pusat BTW, wisma timah I, menara air minum dan tugu pergerakan kemerdekaan.
Melirik ke destinasi wisata pantai kota ini, ada Pantai Pasir padi. Pantai ini cocok untuk kamu masukkan kedalam daftar tempat wisata di Pangkal Pinang yang harus kamu kunjungi. Nikmati keindahan pantai ditemani dengan hembusan angin pantai yang menenangkan. Menikmati sore hari di temani dengan kelapa muda segar mampu memberikan sensasi santai,melepas penat seharian bekerja. Healing murah tapi gak murahan sobbbb….
Eits..tuggu dulu masih ada juga pantai pukan. Paantai pukan ii teretak di lintas timur perbatassan dengan kabupaten bangka. Pantai ini seperti menampilkan pesona berbeda. Hamparan pasirnya yang putih sangatlah luas. Saat air sedang surut Pantai Pukan nyaris seperti padang pasir yang seolah terlihat hanya menyisakan kubangan air ditengahnya. Dapat disimpulkan pantai pukan seperti pantai kuta yang tersembunyi.
Yang lagi pingin healing tapi bosan ke pantai bisa juga ke tempat lain. Ada Bangka Botanical Garden, Jembatan Emas, Mesjid Raya tuatunu, kelenteng Dewi Laut, Museum Timah, Bhay Park, Kelekak Community Bangka,Rumah Jendela inspirasi dan masih banyak lagi.
Daripada penasaran, mending cari waktu kosong untuk healing ke Kota pangkalpinang, Cuma 55 menit dari Jakarta. Hotel pun banyak tersebar di kota ini dari bintang tiga sampai bintang lima jadi jangan takut gak dapat penginapan yaa gaes…
Lury Rafelia