HomeNasionalStigma “Cantik” Yang Menjerat...

Stigma “Cantik” Yang Menjerat Perempuan Indonesia

Perempuan Indonesia telah lama terjerembap dalam stigma tentang standar kecantikan, di mana sebagian besar dari mereka menilai bahwa “cantik” hanya bisa dianugerahkan kepada perempuan yang berkulit putih, kurus, langsing, dan tinggi. Memaknai cantik, apakah cantik hanya sekadar fisik sahaja?

Padahal, seperti yang kita ketahui, Indonesia sendiri adalah negara multikultural dan heterogen yang di dalamnya hidup berbagai macam suku bangsa, agama, adat istiadat, golongan, tak terkecuali etnis dan ras. Perempuan-perempuan Indonesia tidak hanya terlahir dengan kulit putih, tetapi ada juga yang terlahir dengan kulit kuning langsat, kulit hitam, kulit sawo matang, dan lain sebagainya.

Ketika Indonesia tidak lagi dijajah dan zaman semakin berubah, ternyata standar kecantikan Indonesia yang menganggap cantik itu putih, tetap langgeng dalam pemikiran masyarakat. Sebagian besar perempuan saat ini masih terjebak dalam standar kecantikan mustahil media, dan membuat mereka melakukan segala cara agar bisa masuk dalam standar tersebut. Usaha untuk bisa masuk dalam standar kecantikan saat ini semakin dipermudah juga dengan kehadiran teknologi filter cantik di ponsel pintar kita. Tinggal klik ini dan itu, wajah kita pun bisa berubah sesuai dengan keinginan kita.

Tututan cantik fisik juga mulai merambah ke dunia kerja. Mencari seorang sales atau hanya penjaga toko sembako saja harus mempunyai syarat berkulit putih, dengan berat ideal, dengan tinggi minimal 160cm. Secara terang-terangan di tulis pada brosur syarat penerimaan pegawai. Hal semacam ini membuat perempuan indonesia menjadi insecure dengan kulit coklat mereka. Mereka berlomba-lomba membuat kulit mereka menjadi putih dengan membeli skincare dengan label whitening. Berbagai produk pemutih kulit pun menjamur dari harga murah sampai mahal. Tak segan-segan para wanita ini merogoh kocek dalam-dalam bahkan menabung berbulan-bulan hanya untuk membeli sebotol toner whitening. Bahkan ibu rumah tangga sekalipun.

Satu-satunya cara bagi perempuan Indonesia untuk keluar dari standar kecantikan adalah melalui penerimaan diri dengan mencintai diri sendiri apa adanya. Ini sangat dibutuhkan bagi setiap perempuan agar mereka dapat menghargai diri, sepaket dengan fisik yang sudah diberikan oleh Tuhan. Para perempuan ini harus diketuk kesadaran mereka bahwa cantik harus keluar dari hati, banyak hal yang harus di pikirkan selain memutihkan kulit. Sudah menjadi takdirnya seorang perempuan menjadi pesantren pertama bagi anak-anaknya,karena keberhasilan tertinggi seorang wanita adalah saaat dia telah berhasil membawa kebaikan bagi negara,agama dan rumah tangganya.

“Definisi cantik tak pernah tunggal, kamu cantik dengan caramu masing-masing.” 

Lury Rafelia

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

More from Author

Mata Garuda Maluku Gelar Rapat Kerja Wilayah III Melalui Media Daring

Dalam rangka inisiasi program kerja 2 tahun kedepan Mata Garuda (MG)...

Memperkuat Sinergitas, Mata Garuda Maluku Melakukan Silahturahmi dengan Kakanwil DJPB Provinsi Maluku

Dalam rangka sinergi dan kolaborasi program kegiatan, Pengurus Mata Garuda (MG)...

Usemahu : Maluku dan Daerah 3T harus manfaatkan Beasiswa Daerah Afirmasi LPDP

Provinsi Maluku masuk dalam kawasan 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) ...

Benarkah Pemanasan Global Pengaruhi Ekosistem Terumbu Karang?

Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan fenomena alam berupa dinamika pola...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Mata Garuda Maluku Gelar Rapat Kerja Wilayah III Melalui Media Daring

Dalam rangka inisiasi program kerja 2 tahun kedepan Mata Garuda (MG) Maluku melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-III dengan Tema "Partisipasi MG Maluku dalam Pembangunan Daerah " yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2024 melalui media daring yang dihadiri dan dibuka kegiatannya oleh Sekjen Mata Garuda...

Memperkuat Sinergitas, Mata Garuda Maluku Melakukan Silahturahmi dengan Kakanwil DJPB Provinsi Maluku

Dalam rangka sinergi dan kolaborasi program kegiatan, Pengurus Mata Garuda (MG) Maluku melakukan audiensi sekaligus silahturahmi dengan Teddy Suhartadi Permadi selaku Kepala kantor wilayah Maluku Direktorat jenderal perbendaharaan negara (DJPb) kementerian keuangan (Kemenkeu) RI bertempat di Kantor DJPb Karang Panjang Ambon. Hal tersebut disampaikan Amrullah Usemahu selaku...

Usemahu : Maluku dan Daerah 3T harus manfaatkan Beasiswa Daerah Afirmasi LPDP

Provinsi Maluku masuk dalam kawasan 3 T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang harus menjadi perhatian dalam proses pelayanan publik baik pendidikan, kesehatan, transportasi dan sektor lainnya sehingga mampu berkembang dan sejajar dengan provinsi maupun kabupaten atau kota lainnya di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Amrullah Usemahu Ketua Mata...

Benarkah Pemanasan Global Pengaruhi Ekosistem Terumbu Karang?

Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan fenomena alam berupa dinamika pola cuaca akibat perubahan kondisi atmosfer yang terjadi segala global. Perubahan kondisi tersebut dapat dilhat melalui konsentrasi gas rumah kaca dan parameter klimatik seperti suhu udara, kelembapan udara, kecepatan angin, tekanan udara, dan curah hujan. Perubahan pola...

Doni Monardo Ingatkan Spirit Pahlawan kepada Pengurus Baru PPAD Jatim

SURABAYA – Mayjen TNI Purn Dr Wibisono Poespitohadi dikukuhkan menjadi Ketua DPD PPAD Provinsi Jawa Timur bersama jajaran pengurus lainnya, Rabu (26/10/2022). Wibisono menggantikan ketua sebelumnya, Brigjen TNI Heru Sudibyo, yang di kepengurusan baru menjabat Anggota Badan Pertimbangan.Pengukuhan oleh Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Dr...

Standar Perikanan MSC Terbaru 3.0 Dorong Kemajuan Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Marine Stewardship Council (MSC) telah merilis standar global baru untuk sertifikasi berkelanjutan perikanan tangkap alam. Rilis Standar Perikanan MSC versi 3.0 merupakan hasil dari tinjauan paling mendalam dari sisi kelautan dan praktik terbaik perikanan yang pernah dilakukan oleh MSC pada rabu, 26 Oktober 2022Menyoroti meningkatnya tekanan pada...

Doni Monardo: Orang Minang Pedagang, Bukan Penambang

Novelis Ali Akbar Navis, pengarang “Robohnya Surau Kami” yang fenomenal itu, punya julukan khusus untuk kota kelahirannya: Padang Panjang. “Padang Panjang adalah kota yang berbahagia”. Hawanya yang sejuk, cocok menjadi “Kota Pelajar”.Adalah Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo, pria berdarah Minang yang kini merisaukan julukan "kota...

Lestarikan Alam, Warisan Untuk Anak Bangsa

Indonesia kerapkali dirundung bencana. Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua Benua dan dua Samudera dengan kondisi alam yang yang memiliki berbagai unggulan, namun di sisi lain memiliki letak geografis dan geologis dengan frekuensi bencana yang tinggi,  sehingga dijuluki...

Inspiratif : Terima Kasih Distrik Bokondini Papua, Jalan Juang Bhayangkara Sejati

"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama"Setiap orang memiliki jalan cerita hidup yang berbeda dan setiap orang mempunyai takdirnya masing-masing. Ada orang yang ditakdirkan penuh kebahagiaan, ada pula yang sebaliknya. Saat takdir itu datang, tak ada yang bisa menolaknya. Kita harus...

KKP-MSC Perkuat Kerjasama Kembangkan Perikanan Berkelanjutan Indonesia

Jakarta, 17 Oktober 2022 - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) telah menyepakati Memorandum Saling Pengertian (MSP) pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia untuk periode kedua kalinya. Penandatanganan MSP dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP, Bapak Antam Novambar dan Regional Director Asia Pacific MSC, Patrick...

Wisata Manis di Kota Beribu Senyuman

Kota beribu senyuman, itulah julukan untuk kota Pangkalpinang. Pertama kali menginjak ke kota pangkalpinang, kita disuguhkan dengan ornamen gaya cina-melayu di setiap sudut kota. Untuk saya yang berimajinatif tinggi, saya mengumpakan kota pangkalpinang sesosok wanita separuh baya yang berusaha menerobos era globalisasi sehingga terlihat lebih bergaya milinealis...

Bergerak menuju Endemi, Berlahan Tapi Pasti

Berlahan tapi pasti. Seperti itulah gambaran peralihan dari pandemi Covid-19 menuju endemi di Indonesia. Transisi endemi marupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan sejumlah indikator, antara lain laju penularan harus kurang dari 1, angka positivity rate harus kurang dari 5%, kemudian tingkat...