Samarinda – Ibu Kota Negara (IKN) pada 15 februari 2022 secara resmi ditetapkan, ini merupakan peluang bagi masyarakat Kalimantan Timur dengan mempersiapkan segala potensi yang dimiliki sebagai wujud membangun peradaban dengan terlibat sebagai pelaku dan penggerak pembangunan di daerah.
Upaya yang dilakukan Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) cabang Kalimantan Timur bersama Program Studi Magister Ilmu Perikanan (MIP) turut berpartisipasi mewujudkan program pemerintah dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di masyarakat dengan melihat dan mengelola potensi perikanan di daerah sebagai wujud konstribusi alumni yang memiliki gelar sarjana perikanan atas IPTEK yang dimiliki (2/10)
Gerakan ISPIKANI Kaltim dan MIP FPIK Unmul dikordinir oleh Dr. Fitriyana,S.Pi.,M.Si. melalui program pelatihan diversifikasi produk olahan perikanan budidaya, diharapkan mampu membangkitkan jiwa entrepreneur masyarakat sebagai upaya menguatkan UMKM dalam menyongsong IKN sebagai penggerak pembangunan.
Salah satu lokasi pelaksanaannya adalah di Desa Loa Kulu yang memiliki potensi perikanan budidaya yang diunggulkan sebagai minapolitan, dengan jumlah produksi 5.235 ton, produksi komoditas ikan Nila mendominasi, potensi tersebut diharapkan menjadi peluang yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat di Kalimantan timur.
Ikan Nila memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang mampu menjaga kesehatan otak dan jantung. komoditi perikanan ini menjadi unggulan pada kelompok budidaya di Desa Loa Kulu. rata-rata ukuran permintaan konsumen adalah produk ikan nila segar dengan ukuran 1 Kg 4 ekor sedangkan untuk size besar komoditi ikan nila kurang diminati konsumen, hal ini menjadikan objek komoditi utama yang dapat diolah menjadi produk lain bernilai tambah bagi masyarakat pada produk yang dihasilkan.
Produk olahan hasil perikanan dilakukan dengan baik, hal ini perlu teknik menentukan bahan bakunya termasuk cara penanganan dan pengolahannya menjadi produk olahan lain dengan tidak mengurangi nilai kandungan dalam ikan. Pada pelatihan diversifikasi ini menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi pengolahan produk perikanan yaitu dosen dibidang teknologi hasil perikanan yakni Dr. Ita Zuraida, S,Pi, M.Si, Dr. Ir. Andi Noor Asikin, M.Si, H. Irman Irawan, S.Pi, M.P.,M.Sc., Ph.D. Bersama Tim ISPIKANI Kaltim melakukan aksi pelatihan langsung dengan masyarakat dan menghasilkan produk diantaranya Ajifurai, Fish jelly dan Fishball.
Masyarakat Desa Loa kulu sangat antusias dan memberikan respon positif dalam mengikuti pelatihan yang digagas ISPIKANI dan MIP yang diikuti 30 orang peserta yang hadir dan aktif dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Peserta dibagi mejadi 3 kelompok dan di tiap kelompok menghasilkan 3 jenis produk, hal ini akan berdampak positif sebagai penggerak masyarakat untuk bangkit berinovasi dan berkreasi dalam mewujudkan peningkatan nilai tambah produk perikanan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat guna meningkatan enonomi keluarga.
Pada pelatihan diserfikasi ini juga disampaikan cara pengemasan produk hasil olahan agar dapat menambah nilai masa atau waktu produknya serta nilai jual pada setiap produk atau kemasan yang diminati konsumen.
Di sesi penutupan kegiatan pelatihan Fitriyana sebagai Ketua Panitia Penyelenggara berharap kepada seluruh peserta pelatihan dapat mencoba kembali di rumahnya masing-masing dan dapat mengembangkan peluang usaha pengolahan produk perikanan dalam rangka menambah pendapatan rumah tangga. (AU)