Berlahan tapi pasti. Seperti itulah gambaran peralihan dari pandemi Covid-19 menuju endemi di Indonesia. Transisi endemi marupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan sejumlah indikator, antara lain laju penularan harus kurang dari 1, angka positivity rate harus kurang dari 5%, kemudian tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5%, angka fatality rate harus kurang dari 3%, dan level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1. Kondisi – kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan.
Pemerintah memberlakukan pelonggaran dengan menurunkan level PPKM menjadi level 2, menghapuskan antigen dan PCR sebagai syarat melakukan perjalanan domestik menggunakan transportasi laut, darat maupun udara bagi masyarakat yang sudah vaksin hingga dosis ke-2. Pemerintah juga menurunkan jangka waktu karantina bagi masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri, dari yang sebelumnya karantina 14 hari menjadi 7 hari, kemudian 3 hari, hingga saat ini menjadi 1 hari. Ketika status sudah menjadi endemi, kasus Covid-19 akan tetap ada, namun tidak mengganggu kehidupan manusia di berbagai sektor, seperti kehidupan sosial, kehidupan beragama, dan pariwisata.
Sebuah penyakit dari pandemi menjadi endemi itu sebenarnya hanya mengubah label saja dan tidak mengubah apa yang dihadapi sekarang. Penyakit tersebut masih harus tetap dikendalikan dengan baik. Masih dibutuhkan program pengendalian yang kuat untuk mengurangi infeksi, tingkat keparahan, dan angka kematian. Jadi, penting untuk tetap melakukan pengendalian COVID-19, seperti dengan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satu Provinsi yang mampu menurunkan angka perkembangan Covid-19 di Tahun 2021 dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai Provinsi yang telah mencapai cakupan vaksinasi di atas 60% . Sedangkan 5 provinsi lainnya yaitu DKI Jakarta, Yogyakarta, Bali, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Upaya-upaya pemerintah dalam menekan perkembangan Covid-19 di Bangka Belitung tiada henti. Kegiatan bersifat mitigasi dan sosialisasi kebencanaan terus menerus di laksanakan di tujuh kabupaten kota. Seluruh stakeholder bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik demi membawa masyarakat Bangka Belitung menuju Herd Immunity. Di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkoordinasi dengan pemerintah di tujuh kabupaten kota siap menggiring Bangka Belitung menuju Endemi. Suatu pencapaian yang baik untuk Kepulauan Bangka Belitung.
Di Sektor paiwisata menghadapi tantangan yang sangat berat. Dua tahun stagnan income daerah dari sektor pariwisata menurun tajam. Tahun 2022 pariwisata Bangka Belitung kembali menggeliat. Bangka Belitung telah menunjukan tanda tanda menuju endemic sehingga beberapa destinasi wisata di berbagai daerah telah melonggarkan protocol kesehatan dan saatnya kembali mengevaluasi langkah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, dan pariwisata akan menghadapi sejumlah tantangan khususnya di fasilitas penunjang untuk kembali mempromosikan wisata yang ada.
Untuk lebih memantapkan lagi langkah mengembalikan ekonomi bangka Belitung seperti semula, kolaborasi kementrian ekonomi kreatif dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk kebangkitan ekonomi, sehingga pelaku usaha dapat menciptakan pasar baru pariwsata. Di bawah binaan Dinas Pariwisata dan Dinas UMKM, Bangka Belitung hadir dengan menawarkan keindahan dan keragaman wisata di Babel dengan merangkul para pelaku ekonomi secara merata.
Di tahun 2021 Bangka Belitung meraih peringkat ke dua se-Sumatera dan menduduki peringkat sembilan se-Indonesia berdasarkan penilaian Bank Indonesia sebagai Provinsi yang memeiliki pertumuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,32 persen atau di atas pertumbuhan nasional sebesar 5,02 persen. Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi global akibat percepatan vaksinasi dan keberlanjutan kebijakan fiskal yang ekspansif. Di tambah lagi dari sisi lapangan usaha, membaiknya kinerja perekonomian utamanya didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertanian, perdagangan, dan pertambangan di tengah peningkatan harga logam timah yang semakin kondusif.
Memang tak mudah seperti membalikkan telapak tangan, butuh kesabaran dan ketelatenan untuk membawa Babel seperti semula. Menata satu persatu dan perlu kesadaran masyarakat sendiri untuk memberlakukan new normal. Menerobos masuk ke tujuh kabupaten kota dengan berpuluh desa bukanlah hal yang mudah. Memberikan pemahaman yang tepat harus dengan cara yang tepat pula. Sosialisasi terus di gebyar di mulai dari lingkup kecil Rukun Tetangga terus berjenjang ke atas. Terlihat sepele namun begitu rumit, mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat desa yang mayoritas berpendidikan minim. Tapi hal itu tidak menjadi kendala yang berarti, sehingga membawa Bangka Belitung ke titik kebangkitan.
“Don’t give up when you still have something to give. Nothing is really over until the moment you stop trying” – Brian Dyson
Lury Rafelia